Assalamu'alaikum
Suasana malam di Tugu Gajah Bandar Lampung memang membuat para pengunjungnya betah. Sempat berpikir kapan Cilegon, kota yang sudah saya tinggali hampir 15 tahun ini punya landmark sendiri? Cilegon memang kota kecil. Tapi bukankah karena kecil itu seharusnya bisa lebih rapi dan cantik?
Cilegon Kini Punya Landmark!
Ternyata, sudah sejak 10 tahun silam Dinas Tata Kota Cilegon mengadakan sayembara untuk membuat design landmark kota baja ini. Dari 3 pemenang, hasil karya pemenang ke dua di jadikan sebagai design Landmark yang pembangunannya sudah selesai dilakukan akhir tahun 2015 kemarin. Yang membanggakan adalah ternyata designer dari Landmark ini berasal dari Pandeglang, kota kelahiran saya!! *loncat lalu koprol*
Eh eh eh landmarknya udah jadi! teriak saya pada suami saat melewati area simpang tiga cilegon. Saya yang sedikit kurang bergaul ini memang jarang sekali melewati area simpang tiga kecuali saat akan ke rumah ibu mertua, ke mall, ke pantai anyer, atau ke pelabuhan merak.
Landmark yang menghabiskan dana APBD sebesar 3,3 milyar ini punya filosofi yang sangat mewakili kota Cilegon. Materialnya sendiri terbuat dari Baja, yang menggambarkan bahwa Cilegon adalah kota Baja. Tingginya 25 meter, Kubah yang terdapat di atas menunjukkan bahwa Cilegon adalah kota yang religius. Sedangkan sudut Landmark yang mempunyai 8 sudut mewakili 8 kecamatan yang ada di Cilegon. Lalu di bagian paling atas terdapat menara pengontrol berbentuk mercusuar yang menegaskan bahwa Cilegon juga sebagai kota pelabuhan.
Untuk yang belum tau, Cilegon di sebut sebagai Kota Baja karena di tempat ini terdapat pabrik baja terbesar di Asia Tenggara yaitu PT. Krakatau Steel.
Setiap melewati Landmark itu, ingin sekali rasanya berhenti dan berfoto. Tapi karena belum di sediakan tempat parkir, jadi bingung sendiri setiap mau berhenti. Kalau nekad berhenti dan ternyata melanggar aturan lalu di tilang bagaimana? hahaha nafsu selfi saya memang terlalu cemen dan mudah di kalahkan oleh Tilang :D
Meskipun pembangunannya sudah selesai di lakukan, tetapi peresmiannya baru akan dilakukan bulan April 2016 mendatang. Dalam rentang waktu itu, Dinas Tata Kota Cilegon juga akan membangun fasilitas di sekitar landmark. Menurut berita yang saya baca, sebagian pagar halaman gedung DPRD juga akan di bongkar dan dijadikan taman bermain anak anak dan taman di sebelah polres akan dibongkar dan di jadikan tempat parkir.
Cilegon semakin mempercantik diri. Semoga nanti akan ada tukang bajigur di sekitaran landmark jadi saya bisa nongkrong sambil nyeruput bajigur yang hangat :)
xo-xo
2013 silam saya pernah mengunjungi Bandar Lampung dan salah satu tempat yang membuat saya ingin kembali ke sana adalah Landmark kota Bandar Lampung. Malam, lampu, bajigur, dan nongkrong adalah perpaduan yang pas.
 |
| Tugu Gajah Bandar Lampung |
Suasana malam di Tugu Gajah Bandar Lampung memang membuat para pengunjungnya betah. Sempat berpikir kapan Cilegon, kota yang sudah saya tinggali hampir 15 tahun ini punya landmark sendiri? Cilegon memang kota kecil. Tapi bukankah karena kecil itu seharusnya bisa lebih rapi dan cantik?
Cilegon Kini Punya Landmark!
Ternyata, sudah sejak 10 tahun silam Dinas Tata Kota Cilegon mengadakan sayembara untuk membuat design landmark kota baja ini. Dari 3 pemenang, hasil karya pemenang ke dua di jadikan sebagai design Landmark yang pembangunannya sudah selesai dilakukan akhir tahun 2015 kemarin. Yang membanggakan adalah ternyata designer dari Landmark ini berasal dari Pandeglang, kota kelahiran saya!! *loncat lalu koprol*
sumber foto : Berita Cilegon Online
Eh eh eh landmarknya udah jadi! teriak saya pada suami saat melewati area simpang tiga cilegon. Saya yang sedikit kurang bergaul ini memang jarang sekali melewati area simpang tiga kecuali saat akan ke rumah ibu mertua, ke mall, ke pantai anyer, atau ke pelabuhan merak.
Landmark yang menghabiskan dana APBD sebesar 3,3 milyar ini punya filosofi yang sangat mewakili kota Cilegon. Materialnya sendiri terbuat dari Baja, yang menggambarkan bahwa Cilegon adalah kota Baja. Tingginya 25 meter, Kubah yang terdapat di atas menunjukkan bahwa Cilegon adalah kota yang religius. Sedangkan sudut Landmark yang mempunyai 8 sudut mewakili 8 kecamatan yang ada di Cilegon. Lalu di bagian paling atas terdapat menara pengontrol berbentuk mercusuar yang menegaskan bahwa Cilegon juga sebagai kota pelabuhan.
Untuk yang belum tau, Cilegon di sebut sebagai Kota Baja karena di tempat ini terdapat pabrik baja terbesar di Asia Tenggara yaitu PT. Krakatau Steel.
sumber foto : instagram
Setiap melewati Landmark itu, ingin sekali rasanya berhenti dan berfoto. Tapi karena belum di sediakan tempat parkir, jadi bingung sendiri setiap mau berhenti. Kalau nekad berhenti dan ternyata melanggar aturan lalu di tilang bagaimana? hahaha nafsu selfi saya memang terlalu cemen dan mudah di kalahkan oleh Tilang :D
Meskipun pembangunannya sudah selesai di lakukan, tetapi peresmiannya baru akan dilakukan bulan April 2016 mendatang. Dalam rentang waktu itu, Dinas Tata Kota Cilegon juga akan membangun fasilitas di sekitar landmark. Menurut berita yang saya baca, sebagian pagar halaman gedung DPRD juga akan di bongkar dan dijadikan taman bermain anak anak dan taman di sebelah polres akan dibongkar dan di jadikan tempat parkir.
Cilegon semakin mempercantik diri. Semoga nanti akan ada tukang bajigur di sekitaran landmark jadi saya bisa nongkrong sambil nyeruput bajigur yang hangat :)
xo-xo
landmarknya keren, mba. bisa buat jalan2 bareng keluarga nih :D
BalasHapusWah.. ternyata selama ini belum ada ya? Saya kira Kendari sudah paling telat waktu dulu bikin landamark :D
BalasHapusWuiiih, bikin ngiri deh. Berharap Kepanjen juga punya. :(
BalasHapuswah, keren, baru tahu
BalasHapusenak dah, bs nongki nongki nih disini ya mak, cakep
BalasHapusWiiih... Keren punya sekarang cilegon.. Kapan2 maen lah kesitu :D hihi
BalasHapuswah, bagus ya landmarknya .. lampunya keren
BalasHapusBagus buat foto :D
BalasHapusKeren... wajarlah disertai dengan peraturan. Biar warganya ga khilaf selfi2. Eh,
BalasHapusLndmarknya bagus ya Mba.. Kalo kita berkunjung ke suatu kota pasti nyari landmark2 kayak gini nih..
BalasHapusKeren landmarknya, bisa jadi unggulan tuk pariwisata...
BalasHapusDesain 3 Dimensinya sepertinya menggunakan ArchiCAD soalnya pohonnya masih kaku. Kebetulan saya menggunakan program ini untuk menggambar.
BalasHapusSekarang memang gitu Mbak Lia, Arsitek mulai dilibatkan dalam pembangunan kota baik itu Landmark atau yang lainnya. Salah satunya dengan mengadakan sayembara desain.
landmarknya kece bangewtss yakkkkk ^^
BalasHapus