Menginap Di Rumah Sakit

Assalamu'alaikum..

Pengalaman paling pahit buat seorang ibu adalah saat anaknya sakit sampai harus masuk rumah sakit. Hingga usianya hampir 8 tahun, navaro belum pernah sakit parah hingga harus di rawat di rumah sakit. Sakit yang biasa dialami hanya seputar batuk dan pilek ringan, dan saya hampir tidak pernah membawanya ke rumah sakit, cukup di treatment di rumah saja.

Namun ternyata akhirnya kejadian paling buruk itu menimpa saya. Navaro sakit dan harus di larikan ke rumah sakit. Panik, karena ini adalah pengalaman pertama saya harus menginap di rumah sakit, bukan karena saya yang sakit tapi anak. Rasanya separuh jiwa saya melayang, ingin sekali menggantikan posisinya. "Biarlah saya yang sakit, Tuhan.. Jangan biarkan dia sakit.." Pinta saya pada Allah.

4 hari 3 malam saya tidur di rumah sakit. Di hari pertama, ada banyak keluarga yang menemani. Tapi hari berikutnya, hanya saya sendiri yang tinggal di rumah sakit. Papi Navaro harus kembali kerja, oma opanya juga harus pergi mengajar. Jadi kalau siang hari saya sendirian di kamar. Apalagi kalau pas Navaro tidur. Waaah sepii rasanya. Satu satunya cara untuk membunuh waktu dan sepi adalah dengan cara online. Buka social media, browsing, streaming, ah pokoknya ngapain aja deh.. Nikmatin internetan murah telkomsel.


Kalau sudah online, saya bisa sedikit lupa dengan kesedihan saya, dengan sepi yang sedang saya rasakan. Bertegur sapa dengan teman teman, mengintip drama korea yang sedang tayang, sambil sesekali membawakan minum saat navaro terbangun, adalah hal yang saya lakukan dikala sendirian menungguinya. Tanpa terasa waktupun berlalu.. Sore tiba, papi navaro juga pulang dari kerja. Waktunya saya sedikit santai karena bisa bergantian untuk mandi, makan dan segalamacamnya. Karena biasanya kalau tidak ada siapa siapa, navaro sama sekali tidak mau ditinggal.

Hal sedih lain yang bikin saya meringis adalah, karena navaro harus terbaring dirumah sakit tepat saat hari ulang tahunnya. Jadi, ulang tahun Navaro yang ke 8 terpaksa dilalui di rumah sakit. 5 oktober tahun ini tidak ada tiup lilin, dan tidak ada hadiah apapun. Navaro masih tertidur dan diberi selang infus. Saya, duduk di sebelahnya sambil memegang tangan kecilnya dan sesekali mencium kening dan pipinya.

Sebuah pengalaman yang saya benar benar tidak ingin lagi mengalaminya. Sebuah mimpi buruk yang menakutkan. Tapi kejadian buruk itu pun memberikan pengalaman baru buat saya. Pengalaman yang juga sebuah peringatan, dimana saya yang mungkin kurang memperhatikan kesehatan navaro dan terkadang menyepelekan.

Sebuah pelajaran, tentang bagaimana menghargai kesehatan yang kita miliki.

Saat ini navaro sudah pulang dari rumah sakit. Meskipun masih tetap harus kontrol, tapi saya senang karena sudah tidak ada lagi jarum suntik di tangannya. Cerita tentang detail sakit lainnya akan saya buat di postingan tersendiri.

Yang pasti, 4 hari 3 malam kemarin adalah waktu yang nggak akan pernah saya lupa. Banyak hal terjadi di kurun waktu singkat itu. Sedih, senang, dan syukur. Saya bersyukur karena banyak sekali teman teman dan keluarga yang menyayangi navaro. Banyak sekali yang datang menjenguk ke rumah sakit, bahkan datang langsung ke runah saat navaro sudah pulang. Banyak yang nendoakan kesembuhan navaro dan memberikan kekuatan moril untuk saya.

Terimakasih banyak ya semuanya. Terimakasih juga untuk Telkomsel karena sudah bantu saya menghabiskan waktu menyedihkan saya di rumah sakit dengan internetan murah telkomsel . Juara banget pokoknya! 😃

xo-xo
post signature

Komentar

  1. Navaro ..sehat terus ya..


    berasa sepi kalau gak ada inet ya

    BalasHapus
  2. kalau anak sakit memang nyesek banget ya... Semoga gak keulang lagi nginep di RS ya Navaro...

    BalasHapus
  3. Kebayang Mba..bete banget kalo pas jaga di rumah sakit gak bisa internetan lantaran luota habis, heh.. untung ada telkomsel murah ya..

    BalasHapus

Posting Komentar