Kuliner Cilegon, Ayam Bakar Kalasan Ibu Idah

ayam bakar kalasan ibu idah

Jarum panjang di jam tangan saya sudah menunjuk ke angka dua belas saat perut saya mulai mengeluarkan sensasi perih dan bunyi. Saya yakin sekali itu bukan bunyi tanda minta diisi kimchi, melainkan bunyi minta diisi nasi ☺

Weekend berarti waktunya makan diluar. Senin sampai jumat sudah menikmati masakan rumah, sabtu minggu waktunya menikmati masakan ibu. Ibu pemilik warteg maksudnya ☺

Papi Chepy masih sibuk menyiram tanaman dan berlanjut menyiram mobil saat saya dan navaro sudah siap untuk pergi. Dengan ekspresi manyun, kami hanya bisa menggerutu sambil berbicara pada perut masing masing untuk bersabar karena pak bos masih asik dengan kegiatannya sendiri.

Setelah menunggu tujuh bulan purnama, akhirnya papi selesai dan kami siap berangkat.

"Kita kemana nih?" tanya papi. Saya hanya menjawab "terserah" sambil berjalan menuju pintu mobil.

Dalam kondisi sangat lapar dan tidak punya arah tujuan, akhirnya kami terdampar di sebuah rumah makan di daerah Jombang Kali, Cilegon. Rumah makan ini tepat berada di seberang rel kereta api jombang, satu deret dengan RS. Kurnia. Untuk sampai disini, dari jalan raya cilegon teman teman bisa masuk ke Gang Dunkin Donut lalu belok kanan, atau ke Gang Jombang Kali, lurus sampai bertemu rel kereta. Rumah makannya persis berada di sebrang rel kereta api.


Tempatnya tidak terlalu luas tapi juga tidak sempit. Ada satu meja panjang dan 2 meja sedang tertata rapi menunggu di tempati. Saya memilih meja panjang dekat pintu masuk. Saat melihat daftar menu, range harga makanan disini ternyata tidak terlalu mahal. normal lah untuk jenis makanan seperti ini.

Selain menu yang ada di daftar menu, ada juga beberapa jenis makanan siap saji yang sudah di tata rapi di rak kaca. Kita boleh memilih makanan langsung dari sana, atau memesan menu makanan yang ada di daftar menu. Untuk penggemar jengkol, disana ada juga menu jengkolnya lho. Dan menurut beberapa orang yang sudah pernah makan, katanya enak! ☺

Saya sendiri penasaran dengan Sop Iga Bakarnya. Jadi hari itu saya memesan sop iga bakar dan ayam bakar. Awalnya tidak punya bayangan sop iga bakar itu seperti apa. Setelah pesanan datang, ternyata yang dimaksud dengan sop iga bakar adalah dua jenis makanan, Sop Iga + Iga Bakar. Waw.. saya kira iga bakarnya ada di dalam sop, ternyata enggak.

iga bakar cilegon

Iga Bakarnya enyaaakkkk dan sopnya segar sekali. Antara memang sedang lapar atau memang makanannya benar benar enak menurut selera saya, pokoknya makan siang hari itu nikmat sekali. Alhamdulillah.. gak sia sia nunggu papi lama. Nikmatnya luar biasa ☺

ayam bakar cilegon

Sempat coba secuil ayam bakar pesanan navaro. Ayam bakarnya juga lembut, dan sambal tomatnya enak. tidak terlalu pedas tapi cocok lah di coel sama ayam bakar.


Overall lidah saya cocok dengan rasa makanan disini. Papi dan Navaro juga suka. Kami pasti akan balik lagi untuk makan disini. Terimakasih ya Bu Idah untuk sensasi makannya ☺

xo-xo
post signature

Komentar

  1. Itu kenapa ada yang harganya belum tertulis, Mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin karena harganya naik turun mbak. hehe

      Hapus
  2. Asli, bikin mupeng! Kelihatan enak banget! :D

    BalasHapus
  3. Waduh, pengen ke sana. Pengen icip2. :'D

    BalasHapus
  4. ihhh ada kepitingnya juga di menu mbak ;)? jarang tempat makan begini ada kepiting yak ;D.. itu iga bakarnya , dagingnya banyk? suka sebel kalo makan iga krn tulangnya gede, tp dagingnya seuprit.. moga2 yg ini ga ya...

    BalasHapus
  5. belum pernah ke cilegon dan mau lihat pabrik baja, inget dulu algi belajar di sd tenatng cilegon

    BalasHapus
  6. Haduh.. jam-jam lapar lucuk nih baca ini..
    Itu harga seafoodnya kebanyakan dikosongin harganya pasti karna harga seafood yang fluktuatif ya? Hehe..

    Enak nih kalau terdamparnya di tempat yang pas sama lidah. ^^

    BalasHapus
  7. ayam kalasan rasanya emang paling joosss pedes manis buatan istri jadi kangen pgn mudik :(

    BalasHapus
  8. baru lihat fotonya udah bikin ngiler apa lagi kondisi lagi lapar wow

    BalasHapus

Posting Komentar